Ada 426.539 Kendaraan Meninggalkan Jabodetabek Jelang Tahun Baru

Rohmat

Sebanyak 426.539 unit kendaraan dilaporkan meninggalkan area Jabodetabek selama periode tiga hari menjelang Tahun Baru 2025, tepatnya dari tanggal 29 hingga 31 Desember 2024 (H-3 hingga H-1).

Angka tersebut merupakan total gabungan arus lalu lintas yang tercatat melalui empat Gerbang Tol (GT) utama, yaitu GT Ciawi, GT Cikampek Utama, GT Kalihurip Utama, dan GT Cikupa.

Total volume kendaraan yang keluar dari wilayah Jabodetabek mengalami peningkatan sebesar 7,96 persen dibandingkan kondisi lalu lintas normal, yang biasanya berada di angka 395.101 kendaraan.

Dalam hal distribusi, sebagian besar kendaraan bergerak meninggalkan Jabodetabek menuju arah Timur, mencakup jalur Trans-Jawa dan Bandung, dengan jumlah mencapai 196.186 kendaraan atau sekitar 46,0 persen dari total volume lalu lintas.

Sementara itu, sebanyak 128.906 kendaraan menuju wilayah Merak, dan 101.447 kendaraan lainnya mengarah ke kawasan Puncak.

Dari arah Timur, lonjakan tertinggi tercatat pada lalu lintas yang melewati Gerbang Tol (GT) Kalihurip Utama di Jalan Tol Cipularang, dengan total 196.186 kendaraan menuju Bandung dan sekitarnya. Sementara itu, arus kendaraan yang bergerak ke jalur Trans-Jawa tercatat sebanyak 95.207 unit.

Corporate Communication and Community Development Group Head Jasa Marga, Lisye Octaviana, menyampaikan bahwa pada H-1 libur Tahun Baru 2025 (31 Desember 2024).

Jumlah kendaraan yang meninggalkan wilayah Jabodetabek melalui empat gerbang tol utama mencapai 126.734 unit. Angka ini menunjukkan penurunan sebesar 2,7 persen dibandingkan dengan kondisi lalu lintas normal.

“Jasa Marga mencatat adanya peningkatan arus kendaraan menuju arah Bandung pada Selasa, (31/12/2024) di GT Kalihurip Utama, sebanyak 31.463 kendaraan meningkat 21,5 persen dari lalu lintas normal sebanyak 25.898 kendaraan,” ucap Lisye, Rabu (1/1/2025).

Lisye juga menambahkan bahwa puncak arus balik untuk periode libur Tahun Baru 2025 diperkirakan akan terjadi pada hari ini, 1 Januari 2025. Prediksi ini didasarkan pada pola mobilitas masyarakat yang biasanya kembali ke Jabodetabek setelah menikmati libur pergantian tahun.

Oleh karena itu, masyarakat diimbau untuk menghindari perjalanan saat puncak arus balik dan mengatur waktu perjalanan agar tidak bertepatan dengan jam favorit, seperti pagi dan malam hari.

Also Read

Tags

Leave a Comment