Adam Mosseri, pemimpin utama Instagram, mengeluarkan peringatan penting kepada pengguna agar lebih waspada terhadap konten yang dihasilkan oleh kecerdasan buatan (AI). Dalam pernyataannya yang dipublikasikan pada 20 Desember 2024, Mosseri menyoroti perlunya kehati-hatian dalam mempercayai teknologi ini sepenuhnya. Ia menggarisbawahi pentingnya memahami asal-usul teknologi yang digunakan untuk menciptakan berbagai konten di media sosial.
“Saat ini, peran kami sebagai platform adalah untuk memberi label pada konten yang dihasilkan AI dengan sebaik mungkin,” kata Mosseri melalui akun Threads-nya. Ia menambahkan bahwa media sosial memiliki tanggung jawab untuk memberikan konteks mengenai siapa yang menggunakan teknologi ini dan bagaimana konten tersebut dibuat. Dengan demikian, pengguna dapat mengevaluasi tingkat kepercayaan terhadap informasi yang mereka terima.
Namun, seperti dilaporkan oleh The Verge, hingga kini Meta belum merilis langkah konkret mengenai cara mereka akan memberikan konteks pada konten berbasis AI. Hal ini menunjukkan adanya kekosongan kebijakan yang dapat dibandingkan dengan pendekatan moderasi yang telah diterapkan oleh platform lain seperti X, YouTube, atau BlueSky.
Mosseri juga mengingatkan bahwa pengguna harus menjadi konsumen informasi yang cerdas. Ia menekankan pentingnya memeriksa kredibilitas sumber di balik konten yang beredar. Dengan cara ini, pengguna dapat menghindari jebakan informasi yang menyesatkan atau dimanipulasi untuk tujuan tertentu.
Sebagai analogi, mempercayai konten AI tanpa menyelidiki sumbernya ibarat membeli sebuah lukisan tanpa mengetahui siapa pelukisnya. Konten tersebut mungkin terlihat menarik, tetapi tanpa kejelasan asal-usulnya, nilai dan keasliannya bisa dipertanyakan. Oleh karena itu, tanggung jawab ada di tangan pengguna untuk berhati-hati dan kritis terhadap apa yang mereka konsumsi di dunia digital yang semakin kompleks ini.