Pemerintah senantiasa berusaha mengurangi kesulitan ekonomi yang dihadapi masyarakat dengan meluncurkan berbagai inisiatif bantuan sosial (bansos) yang bertujuan untuk meringankan dampak finansial pada kelompok-kelompok yang membutuhkan.
Dua program yang paling dinantikan pada awal tahun 2025 adalah Bantuan Pangan Non-Tunai (BPNT) dan Program Makan Bergizi Gratis (MBG), yang dirancang untuk memberikan dukungan langsung kepada masyarakat melalui penyediaan pangan dan asupan gizi yang sehat tanpa biaya.
BPNT adalah salah satu inisiatif utama dari Kementerian Sosial (Kemensos) yang memberikan bantuan sebesar Rp200.000 setiap bulan.
Bantuan ini disalurkan menggunakan Kartu Keluarga Sejahtera (KKS) atau melalui saluran distribusi di kantor pos, guna memastikan bantuan tersebut tepat sasaran dan mudah diakses oleh keluarga yang membutuhkan.
Selain BPNT, pemerintah juga meluncurkan Program Makan Bergizi Gratis sebagai upaya untuk memperbaiki kualitas gizi masyarakat yang kurang mampu.
Pada awalnya, program ini direncanakan untuk dimulai pada 2 Januari 2025, namun pelaksanaannya ditunda hingga 6 Januari 2025.
Penundaan tersebut diambil guna memastikan kelancaran persiapan logistik dan distribusi di lapangan, agar program dapat dijalankan dengan lebih efektif dan tepat sasaran.
Pada tahap awal, Program MBG akan menyasar sekitar 3 juta penerima manfaat yang tersebar di berbagai daerah di Indonesia. Secara bertahap, program ini ditargetkan dapat menjangkau hingga 17 juta penerima sepanjang tahun 2025.
Program ini dirancang untuk memastikan bahwa masyarakat yang kurang mampu memiliki akses yang cukup terhadap makanan bergizi seimbang. Distribusi bantuan akan dilakukan secara langsung kepada penerima manfaat.
Masyarakat diharapkan untuk secara rutin memantau pengumuman resmi dari Kemensos atau instansi terkait lainnya, guna memperoleh informasi yang tepat dan terpercaya mengenai jadwal pencairan BPNT serta pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis.
