Cekidot on rumahberita.co.id
OKI, RB.CO.ID– Satuan Polisi Pamong Praja (Sat Pol PP) Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) terus melaksanakan giat rutin Patroli harian. Mulai penertiban, pendisiplinan, pengawalan hingga penjagaan, kerap dilakukan oleh satuan penegak Perda dan Perkada ini.
Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Kasat Pol PP) Kabupaten OKI, Drs Abdurrahman melalui Sekretaris, Agma Yuska mengungkap, beberapa giat petugas dalam menindaklanjuti berbagai laporan dari masyarakat setempat.
Adapun disampaikannya, belum lama ini petugas memperoleh laporan terkait adanya seorang pemulung yang tanpa izin menempati ruko milik TP PKK Kabupaten OKI di kawasan Taman Kota Resident Yahya Kayuagung.
Menanggapi hal ini, sejumlah petugas Pol PP OKI meluncur ke lokasi dan mendapati ruko yang ternyata ditempati pemulung bersama barang rongsokannya. “Sontak saja kita sangat menyayangkan ketika melihat kondisi tersebut, “tuturnya kepada RB.CO.ID dan rekan media.
Dikatakan dia, berulang kali petugas berupaya meyakinkan seraya meminta pemulung itu segera mengosongkan bangunan milik pemerintah itu. Namun ironis dikatakan dia, malah pemulung mengaku sudah menyewa ruko itu dan baru di tempati sekitar satu bulan.
“Tapi saat kembali ditanya kepada siapa dia menyewa, justru si pemulung ini terlihat binggung dan seperti berdalih agar tidak diusir oleh petugas, “ujarnya.
Akhirnya petugas harus mengambil tindakan tegas dan membawa pemulung yang mengaku warga Kecamatan Tanjung Lubuk itu ke Dinas Sosial Kabupaten OKI guna pembinaan.
Melanjutkan perbincangan di ruangan kerjanya, Jum’at (29/1/21) sore. Pejabat Penegak Perda ini kembali membeberkan upaya petugas Pol PP OKI dalam menindaklanjuti berbagai laporan masyarakat.
Dan di tahun 2020 kemarin, Agma mengungkap, petugas harus berhadapan dengan seorang yang ternyata memiliki gangguan jiwa. Sesuai laporan, orang dimaksud selalu menempati wilayah Bank Sumsel area Taman Kota Resident Yahya Kayuagung.
Yang membuat warga resah menurut dia, orang tersebut memiliki kebiasaan suka buang air besar sembarangan. Disamping itu, warga kerap melihat keluarganya mengantar makanan kepadanya,
“Seperti diduga keluarganya sengaja membiarkan, mungkin tidak ingin merawatnya. Petugas pun membawanya untuk dipulangkan ke keluarganya di desa Srigeni, “singkat Agma.
Terkait berbagai kendala dalam menjalankan tugas di lapangan, namun sejauh ini Agma mengaku satuannya tetap kokoh.
“Hanya kita tanamkan sikap kebersamaan dan rasa saling peduli terhadap satuan, agar semua tugas yang diemban terasa ringan”,tutupnya. (Gani)
- Sosialisasi Keliling, Dandim 0402/OKI-OI Tegaskan Sanksi Pidana Bagi Pembakar Hutan - Oktober 13, 2023
- Susun Dokumen KLHS, Pemkab OKI Rencanakan Pembangunan Berkelanjutan - Oktober 13, 2023
- Bersujud ke Bumi, Berbisik ke Langit Meminta Hujan - Oktober 13, 2023