Saat ini, Human Metapneumovirus (HMPV) yang sedang menyebar di China telah menarik perhatian dunia internasional.
Virus ini menyerang sistem pernapasan dan menimbulkan kecemasan, terutama karena pengaruhnya yang signifikan terhadap anak-anak serta orang dewasa dengan kondisi medis tertentu.
Namun, apa saja gejala yang menunjukkan infeksi HMPV yang sebaiknya Anda waspadai?
Hingga 6 Januari 2025, laporan dari Kementerian Kesehatan mengungkapkan bahwa terdapat beberapa kasus infeksi HMPV pada anak di Indonesia, meskipun masih dalam tahap penyelidikan lebih lanjut.
Walaupun tidak perlu panik, sangat penting untuk tetap waspada terhadap gejala-gejala yang menunjukkan infeksi HMPV berikut ini.
Batuk
Batuk merupakan salah satu gejala yang paling sering muncul pada infeksi HMPV. Jenis batuk yang muncul bisa berupa batuk kering atau batuk berdahak, yang sering mengganggu dan dapat berlangsung selama beberapa hari. Pada kondisi yang lebih serius, batuk bisa menjadi sangat berat dan menimbulkan rasa tidak nyaman atau nyeri di area dada.
Demam
Demam umumnya menyertai infeksi HMPV. Kenaikan suhu tubuh menunjukkan bahwa tubuh sedang berusaha melawan infeksi. Demam sering disertai dengan menggigil dan rasa panas pada tubuh. Pada beberapa individu, demam dapat bertahan beberapa hari, tergantung pada tingkat keparahan infeksi yang dialami.
Hidung Tersumbat
Infeksi HMPV sering kali menyebabkan hidung tersumbat atau pilek. Kondisi ini terjadi akibat peradangan pada saluran hidung yang memicu peningkatan produksi lendir. Hidung tersumbat dapat menyulitkan pernapasan, terutama saat tidur, dan mengganggu kenyamanan aktivitas sehari-hari.
Sakit Tenggorokan
Sakit tenggorokan merupakan gejala umum lainnya yang sering muncul pada infeksi HMPV. Penderita umumnya merasakan rasa gatal, nyeri, atau perih di tenggorokan saat menelan. Gejala ini disebabkan oleh peradangan pada saluran pernapasan bagian atas yang dipicu oleh infeksi virus.
Bronkiolitis (Mirip dengan RSV)
Bronkiolitis adalah peradangan pada saluran udara kecil di paru-paru yang dapat terjadi akibat infeksi HMPV, terutama pada anak-anak. Kondisi ini dapat menyebabkan gejala seperti batuk yang semakin parah, kesulitan bernapas, dan mengi. Bronkiolitis memerlukan perhatian medis segera, karena bisa menyebabkan gangguan pernapasan yang serius, terutama pada anak-anak dan lansia.
Kelelahan
Rasa lelah dan lemah merupakan gejala umum yang muncul pada infeksi virus. Pada infeksi HMPV, tubuh bekerja lebih keras untuk melawan virus, yang menyebabkan kelelahan yang intens. Penderita mungkin merasa sangat lemah dan kehabisan tenaga meskipun telah cukup beristirahat atau tidur.
Nyeri Tubuh
Infeksi HMPV dapat memicu rasa nyeri di seluruh tubuh, seperti nyeri pada otot atau sendi. Hal ini merupakan respons tubuh terhadap peradangan dan infeksi yang terjadi. Nyeri ini bisa cukup mengganggu, menyebabkan ketidaknyamanan, dan memengaruhi kelancaran aktivitas sehari-hari.
Sesak Napas
Pada beberapa kasus, terutama infeksi HMPV yang lebih parah, penderita bisa mengalami kesulitan bernapas. Sesak napas terjadi ketika saluran udara di paru-paru terhambat oleh lendir atau peradangan. Kondisi ini bisa semakin memburuk jika penderita memiliki gangguan pernapasan lain, seperti asma atau PPOK (Penyakit Paru Obstruktif Kronik).
Asma Kambuh
Bagi penderita asma, infeksi HMPV dapat memicu kambuhnya gejala asma, seperti napas berbunyi (mengi), sesak napas, dan batuk yang parah. Peradangan pada saluran pernapasan memperburuk gejala asma, sehingga sangat penting bagi penderita asma untuk lebih waspada dan memantau gejala dengan seksama.
Mengi
Mengi adalah suara napas yang mirip siulan, yang muncul saat saluran pernapasan terhalang atau menyempit. Hal ini biasanya terjadi akibat peradangan yang terjadi di saluran pernapasan, yang dapat disebabkan oleh infeksi HMPV. Mengi sering kali terdengar saat menarik napas dan bisa menjadi tanda bahwa saluran pernapasan lebih sempit dari biasanya.