Daun salam merupakan bahan yang tak pernah absen di dapur ibu rumah tangga. Daun ini sering digunakan sebagai salah satu bumbu penting dalam berbagai hidangan masakan.
Berbagai penelitian mengungkapkan bahwa daun salam mengandung sifat-sifat kesehatan yang menguntungkan, seperti kemampuan antioksidan, antikanker, antibakteri, serta efek antiinflamasi.
Para peneliti juga mengidentifikasi bahwa daun salam memiliki potensi dalam mengelola diabetes, melawan infeksi.
Serta memperkuat sistem kekebalan tubuh dan pencernaan. Selain itu, daun salam dapat membantu mengurangi peradangan, meningkatkan kesehatan jantung, dan menurunkan risiko kanker.
Penelitian menunjukkan bahwa daun salam dapat memberikan manfaat bagi penderita diabetes tipe 2.
Selain berfungsi sebagai penyedap rasa dalam masakan, daun salam juga ditemukan berperan penting dalam proses metabolisme glukosa.
Penelitian menyoroti kemampuan antijamur yang dimiliki daun salam, khususnya dalam melawan infeksi Candida.
Daun salam dapat menghambat proses perlekatan Candida pada dinding sel, yang pada gilirannya mencegahnya untuk menembus membran sel.
Sebuah penelitian yang dilakukan pada lini sel kanker manusia menyimpulkan bahwa ekstrak daun salam menunjukkan potensi yang menjanjikan sebagai agen antikanker.
Senyawa utama dalam daun salam, yaitu cineole, terbukti dapat menghambat pertumbuhan lini sel kanker leukemia.