Makan Bergizi Gratis Telah Bergulir di Jakarta Barat

Rohmat

Program pemberian makan siang bergizi gratis telah memasuki fase pertama pelaksanaannya pada hari Senin, 6 Januari 2025.

Wadah makan yang terbuat dari stainless steel, yang berisi hidangan bergizi, telah didistribusikan dan sampai di berbagai sekolah di seluruh Indonesia.

Salah satu sekolah yang turut serta adalah SDN Slipi 07 Pagi, Jakarta Barat. Hery Pernata, guru yang bertugas sebagai koordinator pelaksana program makan bergizi gratis di sekolah tersebut, mengungkapkan bahwa SDN Slipi 07 Pagi telah menerima paket makan bergizi tanpa biaya untuk seluruh siswa, yang jumlahnya sekitar 500 murid.

Hery menjelaskan tentang pelaksanaan program makan bergizi gratis di sekolahnya. Menurutnya, semua makanan akan tiba tepat sebelum waktu istirahat, sekitar pukul 08.00 WIB, kemudian disusun dan disimpan di satu ruangan untuk didistribusikan kepada para siswa.

Setelah makanan terkumpul, distribusi dimulai dengan memberikan hidangan kepada siswa kelas 1, 2, dan 3, disesuaikan dengan waktu istirahat masing-masing kelas.

Selanjutnya, pada sekitar pukul 09.00 dan 09.30 WIB, pemberian makanan dilanjutkan untuk siswa kelas 4, 5, dan 6. Selain itu, makanan juga akan diberikan kepada siswa kelas 1 SD yang bersekolah di siang hari.

Para siswa telah diminta untuk membawa peralatan makan pribadi, seperti sendok dan garpu. Sementara itu, peralatan makan dari stainless steel akan dikumpulkan dan dikembalikan ke Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) sekitar waktu pulang sekolah.

“Jadi begitu datang, mereka,barang makanan itu ompreng kita kumpulkan dari satu ruangan, dari satu ruangan, kita susun di dasaran kelas. Untuk kelas 1, 2, 3 nanti penjaga sekolah dan guru yang mendistribusikan ke kelas. Nah untuk kelas 4, 5, 6 kayak tadi,anak-anaknya yang kelas tinggi itu, yang piket, kita suruh untuk mengambil ke bawah ke ruangan tersebut,untuk dibawa ke kelasnya,” tambahnya.

Menurut Hery, menu makanan yang disajikan sangat bervariasi, meliputi ikan, ayam, dan telur. Selain itu, terdapat pula sayuran dan buah-buahan, yang semuanya disajikan dalam satu wadah makan berbahan stainless steel.

Hery menyampaikan bahwa jika ada siswa yang tidak hadir, maka makanan yang tersedia akan ditawarkan kepada siswa lainnya yang berminat untuk menambah porsi makanannya.

Para siswa juga diminta untuk membawa tempat makan pribadi, yang digunakan untuk membungkus sisa makanan yang ada di wadah stainless milik mereka masing-masing.

“Sisanya itu, awal kita kembalikan ke anak-anak, ini loh temennya ada ini, ada mau bantu ngabisin enggak? Kita tawarkan dulu ke temennya. Kalau memang enggak ada, kita sih ada beberapa solusi kita buat kompos,” tuturnya.

Secara keseluruhan, Hery menilai bahwa program makan bergizi gratis telah berjalan dengan baik dan mendapat sambutan positif dari para siswa. Meskipun demikian, ia berharap agar ke depan, variasi menu makanan semakin diperbanyak, khususnya pada bagian buah-buahan yang disajikan untuk para siswa.

“Menunya lebih variatif aja gitu kan. Dan ya buahnya juga variatif, kemarin sih sempet begitu aja sih sarannya. Karena kan selama ini buahnya jeruk, pisang, jeruk, pisang gitu,” ucapnya.

Also Read

Tags

Leave a Comment