Para pakar masih belum dapat memastikan alasan pasti mengapa seseorang cenderung memilih gaya hidup boros atau lebih memilih untuk menabung.
Namun, menurut Scott Rick, seorang profesor di Sekolah Bisnis Michigan Ross, kebiasaan belanja yang berlebihan mungkin merupakan hasil dari pengaruh pola didik dalam keluarga.
Penelitian awal mengindikasikan bahwa individu cenderung meniru pola belanja ibu mereka lebih sering dibandingkan dengan anggota keluarga lainnya.
Rick juga menambahkan bahwa pengalaman hidup seseorang turut berperan besar dalam membentuk kebiasaan belanja mereka.
Berikut adalah tiga cara untuk mengidentifikasi kepribadian seseorang melalui kebiasaan belanja mereka:
- Jika mengeluarkan uang menyebabkan stres, seseorang yang merasa kesulitan untuk membelanjakan uang akan merasakan tekanan yang besar saat memutuskan untuk mengeluarkan uang.
- Sebaliknya, individu yang kesulitan mengendalikan pengeluaran mereka biasanya lebih ceria dan cenderung fokus pada kepuasan saat ini. Mereka tidak merasakan beban atau kecemasan yang sama ketika berbelanja, sehingga sering kali membeli barang lebih banyak dari yang sebenarnya mereka butuhkan.
- Secara teknis, ada perbedaan antara sekadar berhemat dan benar-benar merasa kesulitan untuk membelanjakan uang.
Mereka yang hemat mungkin bekerja keras untuk menabung dan menghindari pemborosan, tetapi tidak merasakan kecemasan yang berlebihan saat mengelola keuangan mereka.
Sebaliknya, orang yang kesulitan menghabiskan uang sering merasa tertekan atau khawatir saat harus membuat pengeluaran, bahkan untuk kebutuhan yang penting.